Jiwa Yang Berdimensi Malaikat


Assalamu' alaikum ...

Jiwa berdimensi malaikat? Hmm… Saudaraku,,, Jiwa seperti ini seakan tidak menetap ditanah, tapi selalu dari langit dan jiwanya seperti melayang diatas dunia. Itulah kesadaran bahwa dunia adalah cuma permainan. Tetapi kalau jiwa ini di bumi, melekat ditanah, akibatnya kesadarannya seringkali tumpul karena yang dilihat dunia adalah segalanya, yang dilihat cuma kekiri, ke kanan, kebawah jika kedapatan masalah. Masalah itu menerpa karena tidak bisa menyadari bahwa inilah dunia, yang hakekatnya tidak pernah memberi apa-apa. Hakikat terlalu berorientasi dunia, hantaman penyakit pusing, stress, dengki melabrak kehidupannya sehari-hari karena dunia yang dikejarnya, dijadikan tumpuan jawabannya, tidak pernah memberi solusi hakiki.

Jiwa langitan selalu ikhlas dan Ridho, soal ikhtiar tetap dikejar dalam semangat ibadah. Kesegaran Jiwanya dibangun dengan dasar pengenalannya terhadap Allah SWT, dengan cara mengenalinya dengan benar. Keyakinan-Nya kukuh karena minum vitamin-vitamin ilmu2 ulama, ustadz, kyai yang benar juga, bukan ulama2 bikinan barat yang kerjanya mengacau dan bikin sesat.

Kenapa ikhlas?, apa hebatnya?. bahasanya bakal kering kalau di hadapkan kepada orang2 yang kelamaan menjadikan dunia untuk format dikepalanya sama jidatnya.

Yang ini jelas hebat, karena yang dikejar cuma Allah. Allah yang Maha Hebat. Bahasa ini hebat jika sering tafakur, merenungi kebesaran-Nya, mendalami sunnah-sunnah Rasul-Nya. Hatinya juga menerima kebenaran. Kebenaran yang Haq yang tidak tumpul oleh kesombongan hati, sombong karena terlalu banyak menerima input dunia dibanding input akhirat.

Allah yang paling hebat, yang dicari cuma Allah. Apalagi yang lebih baik dari itu?. Dunia, kerjaan, orang tua, kerabat, segala makanan, kesehatan, untung dan rugi semuanya di tangan Allah. Cari yang lain walaupun dapat, apa hasilnya ?...Sirna tertelan waktu.

Orang menonton bola, begadang, apa yang didapat?. cuma sekedar seru di jadikan bahan omongan keesokan hari bersama teman-temannya. Selebihnya seiring waktu berjalan, tidak berbekas, yang ada kebanggaan semu, itulah contoh salah satu tipuan dunia dari sekian banyak tipuan-tipuan dunia lainnya.

Dunia yang menipu menggiring orang terhanyut, dan semakin lama bukan mengantarkan kepada kebahagiaan tetapi pada puncaknya malah bakal menjadikan seseorang kepada kesepian yang hebat, semumur hidupnya seakan sia-sia, yang diusahakannya selama hidup untuk memenuhi jiwanya akan segala juta rasa dunia, hilang tak berbekas, kecuali hanya kenangan, ingatan kedalam penyesalan.

Saudaraku… renungkanlah…

Wassalamu’ alaikum

Berkah Menengok Orang Sakit

Assalamu' alaikum ...

Segala bentuk kebaikan, pada dasarnya akan kembali kepada kita.

Menengok orang sakit adalah sebuah kebaikan. Bagi si sakit akan mendapatkan motivasi, dan rasa senang atas kedatangan, perhatian dan doa kita. Di balik semua ini, sebenarnya bukan hanya si sakit saja yang mendapatkan “keuntungan”. Bagi kita yang menjenguk, juga akan mendapatkan balasan yang luar bisa dari Allah.

Inilah buktinya, Dari Tsauban, Nabi SAW, bersabda : 
“Bahwasanya seorang muslim apabila menengok saudara/kawan sesama muslimnya, maka ia senantiasa berada dalam petamanan sorga sampai pulang. Shahabat bertanya: “Apakah yang dimaksud dengan pertamanan sorga?
Jawabnya: “ Petamanan (kebun) yang tengah berbuah” (HR. Turmudzi)

Dari Ali, kudengar Rasul SAW, bersabda : “Tiada seorang muslim menengok sesama muslimnya (yang tengah sakit) di pagi hari, kecuali para malaikat sejumlah 70.000 memohonkan kasih untuknya sampai pagi hari, dan baginya jaminan buah-buahan di sorga” (HR.Turmudzi)


Wassalamu' alaikum ...

Jangan Keluar Luar Rumah... Kecuali...

Assalamu' alaikum ...

Berapa kali anda dalam sehari keluar rumah? Sadarkah anda bahwa “kecelakaan dan kemaksiatan” lebih besar peluangnya terjadi di luar rumah? Mari kita lihat: orang tertabrak motor, menabrak mobil, kena copet, dimarahi atasan, marah pada orang lain, dipukul orang, selingkuh, korupsi… dll semua terjadi di luar rumah bukan?

Karena itu, agar lebih aman anda jangan keluar rumah, kecuali mengikuti anjuran Rasulullah SAW yang tertuang dalam hadits sbb:

“Apabila seseorang keluar dari rumahnya dan berdoa Bismillaahi tawakkaltu alallaah la haula walaa quwwata illa billaah (dengan nama Allah, aku bertawakal kepada-Nya, tiada upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Nya), niscaya akan dikatakan kepadanya, “Cukup bagimu, engkau telah diberi petunjuk dan dilindungi.” Syetanpun akan menjauh darinya” (HR Tirmidzi).

Dalam riwayat lain: “Maka pada saat itu dikatakan kepadanya, ”Anda telah diberi petunjuk, dicukupkan dan dilindungi.” Maka akan menjauhlah syetan darinya, dan syetan yang lain akan berkata “Bagaimana engkau dapat menggelincirkan seseorang yang telah diberi petunjuk, dicukupkan dan dilindungi?” (HR Nasai, Ibnu Hibban dan Abu Daud).

Mengingat hikmahnya yang luar biasa, mari biasakan selalu membaca doa tersebut setiap kali kita keluar rumah, walu hanya untuk membeli kerupuk di warung sebelah.
Wassalamu' alaikum ...

Usaha Menuju Perbaikan Nasib

Assalamu' alaikum ...

Jika kita berbuat A, maka hasil yang kita dapat juga A. Jangan pernah mengharap hasil B, jika yang kita usahakan tidak berbeda dari A. Jika kita menghendaki hasil yang berbeda, maka usaha yang kita lakukan juga harus berbeda.

“Sesungguhnya Allah tidak merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya” (AR-Ra’ad 11)

Hikmah yang perlu kita ambil adalah semangat memperbaiki usaha, baik dengan jalan menyempurnakan yang telah ada atau membuat terobosan baru. Ini semua akan merubah nasib kita.

Jangan lupa sertakan doa kepada Allah.
Wassalamu' alaikum ...

Jangan Mencela Makanan

Assalamu' alaikum ...

Mencela adalah sifat yang tercela. Dalam bersantap, Rasul juga tidak pernah mencela makanan. Simak hadits berikut:

Dari Abu Hurairah : “Rasul SAW, sama sekali tidak pernah mencela makanan, kalau beliau suka disantaplah makanan itu, tetapi jika tidak, maka beliau tinggalkan” (HR. Bukhari-Muslim)

Kalau makanan saja tidak boleh dicela, tentu mencela orang (diri sendiri atau orang lain) adalah sesuatu yang lebih tercela.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan laki-laki merendahkan (mencela) kumpulan yang lain, boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan (mencela) kumpulan lainnya, boleh jadi yang dicela itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri  dan jangan memanggil dengan gelar yang mengandung celaan.(QS Alhujarat:11).

STOP mencela....!!!

Wassalamu' alaikum ...

Shalat Dhuha

Assalamu' Alaikum

Jika kita sudah terbiasa melaksanakan shalat Dhuha, mari ucapkan syukur kepada Allah yang telah memberi anugerah besar ini. Semoga kita selalu dapat istiqamah dalam menjalankannya.

Jika belum terbiasa, mulai hari ini mari kita usahakan menambah satu kegiatan rutin yang sangat bermanfaat ini (shalat Dhuha).

Jika tahun kemarin belum istiqamah shalat Dhuha, tahun inilah saatnya kita memulainya. Bukankah kita ingin agar tahun ini lebih baik dari tahun kemarin?

Inilah fadilah shalat Dhuha:
Dari Abu Dzar, Nabi SAW, bersabda : “Setiap pagi hari persendian- persendian anggota badan berkewajiban sedekah, dan setiap ucapan tasbih dianggap bersedekah, dan setiap tahmid dan takbir juga dianggap sedekah, dan menyeru kepada kebaikan juga dianggap bersedekah, demikian pula melarang perbuatan munkar juga sedekah, tetapi dengan shalat Dhuha semua itu dapat dipenuhi.” (HR. Muslim)

Wassalamu' Alaikum

Keutamaan Waktu Subuh

Assalamu’ alaikum …

Saudaraku… Waktu Subuh begitu amat dahsyat, sampai-sampai nilai shalat sunnahnya saja lebih baik dari dunia dan segala isinya.

“Shalat sunah 2 raka’at sebelum shubuh lebih utama dibandingkan dengan dunia seisinya” (HR. Muslim).

Kalau shalat sunnahnya saja sudah sedemikian dahsyat, lalu bagaimana dengan shalat Subuhnya? Inilah jawabannya:

“Barangsiapa shalat Isya berjamaah, seolah-olah ia menegakkan shalat separoh malam, dan barangsiapa shalat subuh berjamaah, seolah-olah ia menegakkan shalat semalam suntuk.” (HR Muslim)

Pantaslah, bagi yang tahu hal ini mereka akan berusaha keras mendatanginya (shalat Subuh berjamaah di masjid) dengan cara apapun.

“Tiada yang dirasa berat pelaksanaannya bagi orang munafik, kecuali shalat Subuh dan Isya berjamaah, padahal kalau mereka tahu pasti keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mengikutinya sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak. (HR Bukhari-Muslim).

Saudaraku… semoga tulisan ini dapat memotivasi bangun pagi.

Wassalamu’ alaikum …