Doa Mengubah Kepedihan Hati Menjadi Bahagia



"Allahumma inni a’udzu bika minal-‘ajzi wal-kasali wal-jubni wal-bukhli wal-harami wa ‘adzabil-qabri. Allahumma ati nafsi taqwaha, wa zakkiha anta khairu man zakkaha, anta waliyyuha wa maulaha. Allahumma inni a’udzubika min ‘ilmin la yanfa’u, wa min qalbin la yakhsya’u, wa min nafsin la tasyba’u, wa min da’watin la yustajabu laha."

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, sifat malas, penakut, sifat bakhil, kerentanan, dan siksa kubur. Ya Allah, berikanlah ketakwaan kepada jiwaku, dan sucikanlah ia, Engkaulah penolong dan pelindungnya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, jiwa yang tidak pernah puas dan doa yang tidak di kabulkan.” (H.R. Muslim)

Bersabar Itu Indah

Assalamu’ alaikum …

Saudaraku… Sepanjang kehidupan kita, ujian & cobaan datang silih berganti karena makna kehidupan itu sendiri adalah bagaimana menghadapinya. Ujian & cobaan kehidupan adalah tantangan yang akan memilah mana orang yang tahan uji dan mana orang yang lemah, Mana orang yang beriman dan mana orang tidak beriman.

 

Bagi seorang mukmin kehidupan akan selalu mendatangkan keberuntungan karena ia bersyukur ketika memperoleh nikmat dan bersabar ketika menghadapi kesulitan. Sebaliknya orang tak beriman selalu tak beruntung, ketika memperoleh nikmat ia lupa diri dan ketika menghadapi kesulitan berat ia lupa ingatan. Sabar ialah tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi cobaan dan rintangan, dalam jangka waktu tertentu, dalam rangka mencapai tujuan. Islam mengajarkan bersabar itu indah.
 

Pertama, tahan ketika menghadapi hantaman pertama. Rasulullah pernah bersabda, Innamassabru indassad matil uulaa. Artinya: Sabar yang sesungguhnya ialah ketika menghadapi hantaman pertama.
 

Kedua, ketika ditimpa musibah, segera mengingat Allah dan mohon ampunannya. Firman Allah, '(Orang-orang yang sabar ialah) mereka yang ketika ditimpa musibah, berkata, 'sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Nya.' (al Baqarah: 156).
 

Ketiga, tidak menampakkan musibahnya kepada orang lain, seperti yang dicontohkan oleh istri Abu Talkhah (Ummu Sulaim) ketika ditinggal mati anaknya. (dikisahkan dalam hadis Riwayat Muslim).
 

Keempat, sabar menghadapi semua cobaan dengan ikhlas kepada Allah. Allah berfirman dalam hadis Qudsy:
“HambaKu yang mukmin, yang bersabar dengan pasrah kepadaKu ketika kekasihnya Aku panggil kembali (mati), kepadanya tak ada balasan yang layak dari Ku selain surga.”(HR. Bukhari)

 

Wassalau’ alaikum …