Sudahkah Melihat Shalat Nabi?

Assalamu 'alaikum .....

Sudahkah shalat dengan tata cara yang benar? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab "Sudah", apabila kita sudah pernah melihat Nabi dalam mengerjakan shalat. Sebagaimana sabda Nabi: "Shalatlah anda sebagaimana anda MELIHAT AKU SHALAT" (HR Bukhari, Muslim, Ahmad).

Sudahkah anda melihat Nabi shalat.......??? Sungguh, amat banyak di antara kita menjawab "Belum". Bagaimana dengan anda sendiri?

"Melihat Aku Shalat " dalam hadits di atas adalah Melihat Shalat Nabi. Agar dapat mengerjakan shalat dengan BENAR, seperti telah melihat Nabi SAW mengerjakan shalat. Melihat Shalat Nabi , adalah melihat hadits tiap "Gerakan" dan "Bacaan" shalat yang dicontohkan Nabi. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui hadits Nabi tentang cara berdiri dalam shalat; hadits  Nabi tentang cara mengangkat tangan saat takbir (arah telapak tangan, keadaan jari-jari, ketinggian telapak tangan); dan seluruh hadits gerakan shalat lainnya hingga akhir shalat.

Coba kita uji diri sendiri dengan satu pertanyaan saja: "Kemanakah arah jari-jari kaki dan arah telapak tangan pada saat  takbiratul ikhram?" Ingat, jawaban kita diragukan kebenarannya jika tidak berlandaskan hadits. Dapat dipastikan, jika kita belum pernah belajar shalat dengan benar (Melihat Shalat Nabi), pasti tata cara shalat kita  masih banyak yang keliru. Jangan heran, kalau banyak orang yang merasa baru bangun dari tidur panjangnya selama ini setelah "Melihat Shalat Nabi", karena selama ini mereka tidak sadar akan kesalahannya. Tata cara shalat mereka masih seperti yang mereka peroleh sejak kecil.

Ketahuilah, bahwa arah jari-jari kaki ketika berdiri dalam shalat adalah menghadap kiblat! Pada saat takbiratul ikhram, telapak tangan juga diarahkan ke kiblat. Inilah yang dicontohkan oleh Nabi SAW (lihat haditsnya dalam buku). Coba kita perhatikan, berapa banyak kira-kira orang yang masih keliru dalam hal ini (jari kaki menghadap serong kiri & kanan, dan telapak tangan tidak ke arah kiblat)? Ternyata masih sangat banyak orang yang keliru, bukan?

Waspadalah, shalat adalah perkara pertama yang dihisab di hari kebangkitan! "Barangsiapa yang baik (diterima) shalatnya, maka baik (diterima) pula segala malan yang lain, dan barangsiapa yang rusak (ditolak) shalatnya, maka rusak (ditolak) pula segala amalan lainnya" (HR Thabarani)
.
Apakah cara shalat anda sudah dikalibrasi (dibandingkan) dengan shalat Nabi? Bagaimana kalau shalat anda ditolak karena tidak pernah belajar Shalat Nabi?

Wassalamu 'alaikum .....