Assalamu 'alaikum .....
Pada
suatu hari Ali Bin Abi Thalib berjalan bersama dengan para sahabat. Ditengah
jalan mereka bertemu dengan orang-orang kafir Quraisy. Orang-orang kafir
Quraisy melampari batu, salah satunya mengenai kepala Ali sampai berdarah. Ali
Bin Abi Thalib berhenti dan berdoa.
'Ya
Allah, ubahlah kebencian musuh-musuhku menjadi kasih sayang..'
Para
sahabat bertanya, 'Mereka melempari batu kenapa tidak dibalas dengan melempari
batu juga? Kok malah mendoakan yang baik?' Ali Bin Abi Thalib menjawab, 'Itulah
bedanya kita dengan mereka. Mereka kirimkan keburukan kepada kita. Kita
mengirimkan kebaikan kepada mereka.'
Diantara
perbuatan baik yang sangat tinggi nilainya adalah membalas kebencian orang lain
kepada kita dengan kasih sayang. Untuk melakukannya tidaklah sulit, tidak
membalas kebencian dengan mendoakan sebagaimana yang dilakukan Ali Bin Abi
Thalib merupakan upaya tidak jadinya kebencian dibalas kebencian secara terus
menerus kemudian berkembang secara meluas.
Seorang
mukmin sejati dikenang bukan karena menebarkan kebencian namun dikenang karena
menebarkan rasa aman dan nyaman. Bahkan mampu mengubah kebencian dihati
musuh-musuhnya dengan kasih sayang sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad kepada kita
Wassalamu 'alaikum .....