Doa Memohon Kebaikan Hidup Dunia & Akhirat

“Ya Allah, perbaikilah agamaku untukku yang mana ia merupakan penjaga perkaraku. Perbaikilah duniaku yang di dalamnya terdapat kehidupanku. Perbaikilah akhiratku untukku yang di dalamnya terdapat tempat kembaliku. Jadikanlah hidupku sebagai tambahan untukku dalam setiap kebaikan, serta jadikanlah matiku sebagai istirahat untukku dari segala keburukan.” (HR Muslim 4897) 

Berinfak Di Jalan Allah

Ada beberapa nash dalam Al-Qur’anul Karim dan Al-Hadits Asy-Syarif yang menunjukkan bahwa orang yang berinfak di jalan Allah akan diganti oleh Allah di dunia. Di samping, tentunya apa yang disediakan oleh Allah baginya dari pahala yang besar di akhirat. Di antara dalil-dalil itu adalah sebagai berikut:
 
Firman Allah:
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rizki yang se-baik-baiknya.” (Saba’: 39).

Dalam menafsirkan ayat di atas, Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata: “Betapapun sedikit apa yang kamu infakkan dari apa yang diperintahkan Allah kepadamu dan apa yang diperbolehkanNya, niscaya Dia akan menggantinya untukmu di dunia, dan di akhirat engkau akan diberi pahala dan ganjaran, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits…”[2]
 
Imam Ar-Razi berkata, “Firman Allah: ‘Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya’, adalah realisasi dari sabda Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam : “Tidaklah para hamba berada di pagi hari….” (Al-Hadits). Yang demikian itu karena Allah adalah Penguasa, Maha Tinggi dan Maha Kaya. Maka jika Dia berkata: “Nafkahkanlah dan Aku yang akan menggantinya,’ maka itu sama dengan janji yang pasti ia tepati. Sebagaimana jika Dia berkata: “Lemparkanlah barangmu ke dalam laut dan Aku yang menjaminnya.”
 
http://pembinaanpribadi.blogspot.com/2011/11/berinfak-di-jalan-allah.html

Bertawakal Kepada Allah Subhanaahu Wa Ta'ala

“Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.”
Dalam hadits yang mulia ini, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam yang berbicara dengan wahyu menjelaskan, orang yang bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya dia akan diberi rizki oleh Allah sebagaimana burung-burung diberiNya rizki. Betapa tidak demikian, karena dia telah bertawakkal kepada Dzat Yang Maha Hidup, Yang tidak pernah mati. Karena itu, barangsiapa bertawakkal kepada-Nya, niscaya Allah akan mencukupinya. Allah berfirman:

“Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Se-sungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (Ath-Thalaq: 3).
Menafsirkan ayat tersebut, Ar-Rabi’ bin Khutsaim me-ngatakan: “(Mencukupkan) diri setiap yang membuat sempit manusia”.
http://pembinaanpribadi.blogspot.com/2011/11/bertawakal-kepada-allah-subhanaahu-wa.html

Syukur Di Kala Meraih Sukses

Assalamu' alaikum ...

“Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.” (QS. Fushshilat: 49).

 Atau pada ayat lainnya,

“Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka, ...maka ia banyak berdoa.” (QS. Fushshilat: 51)


Inilah tabiat manusia, yang selalu tidak sabar jika ditimpa kebaikan atau kejelekan. Ia akan selalu berdo’a pada Allah agar diberikan kekayaan, harta, anak keturunan, dan hal dunia lainnya yang ia cari-cari. Dirinya tidak bisa merasa puas dengan yang sedikit. Atau jika sudah diberi lebih pun, dirinya akan selalu menambah lebih. Ketika ia ditimpa malapetaka (sakit dan kefakiran), ia pun putus asa. Namun lihatlah bagaimana jika ia mendapatkan nikmat setelah itu? Bagaimana jika ia diberi kekayaan dan kesehatan setelah itu? Ia pun lalai dari bersyukur pada Allah, bahkan ia pun melampaui batas sampai menyatakan semua rahmat (sehat dan kekayaan) itu didapat karena ia memang pantas memperolehnya.

Wassalamu' alaikum ...

Doa Memohon Menghilangkan Keresahan Hati Menjadi Bahagia

”Sesungguhnya aku berserah diri kepada yang Maha Hidup yang takkan pernah mati. Tiada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung."

Ubahlah Kebencian Dengan Kasih Sayang

Assalamu 'alaikum .....

Pada suatu hari Ali Bin Abi Thalib berjalan bersama dengan para sahabat. Ditengah jalan mereka bertemu dengan orang-orang kafir Quraisy. Orang-orang kafir Quraisy melampari batu, salah satunya mengenai kepala Ali sampai berdarah. Ali Bin Abi Thalib berhenti dan berdoa.

'Ya Allah, ubahlah kebencian musuh-musuhku menjadi kasih sayang..'

Para sahabat bertanya, 'Mereka melempari batu kenapa tidak dibalas dengan melempari batu juga? Kok malah mendoakan yang baik?' Ali Bin Abi Thalib menjawab, 'Itulah bedanya kita dengan mereka. Mereka kirimkan keburukan kepada kita. Kita mengirimkan kebaikan kepada mereka.'

Diantara perbuatan baik yang sangat tinggi nilainya adalah membalas kebencian orang lain kepada kita dengan kasih sayang. Untuk melakukannya tidaklah sulit, tidak membalas kebencian dengan mendoakan sebagaimana yang dilakukan Ali Bin Abi Thalib merupakan upaya tidak jadinya kebencian dibalas kebencian secara terus menerus kemudian berkembang secara meluas.

Seorang mukmin sejati dikenang bukan karena menebarkan kebencian namun dikenang karena menebarkan rasa aman dan nyaman. Bahkan mampu mengubah kebencian dihati musuh-musuhnya dengan kasih sayang sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad kepada kita

Wassalamu 'alaikum .....

Sudahkah Melihat Shalat Nabi?

Assalamu 'alaikum .....

Sudahkah shalat dengan tata cara yang benar? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab "Sudah", apabila kita sudah pernah melihat Nabi dalam mengerjakan shalat. Sebagaimana sabda Nabi: "Shalatlah anda sebagaimana anda MELIHAT AKU SHALAT" (HR Bukhari, Muslim, Ahmad).

Sudahkah anda melihat Nabi shalat.......??? Sungguh, amat banyak di antara kita menjawab "Belum". Bagaimana dengan anda sendiri?

"Melihat Aku Shalat " dalam hadits di atas adalah Melihat Shalat Nabi. Agar dapat mengerjakan shalat dengan BENAR, seperti telah melihat Nabi SAW mengerjakan shalat. Melihat Shalat Nabi , adalah melihat hadits tiap "Gerakan" dan "Bacaan" shalat yang dicontohkan Nabi. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui hadits Nabi tentang cara berdiri dalam shalat; hadits  Nabi tentang cara mengangkat tangan saat takbir (arah telapak tangan, keadaan jari-jari, ketinggian telapak tangan); dan seluruh hadits gerakan shalat lainnya hingga akhir shalat.

Coba kita uji diri sendiri dengan satu pertanyaan saja: "Kemanakah arah jari-jari kaki dan arah telapak tangan pada saat  takbiratul ikhram?" Ingat, jawaban kita diragukan kebenarannya jika tidak berlandaskan hadits. Dapat dipastikan, jika kita belum pernah belajar shalat dengan benar (Melihat Shalat Nabi), pasti tata cara shalat kita  masih banyak yang keliru. Jangan heran, kalau banyak orang yang merasa baru bangun dari tidur panjangnya selama ini setelah "Melihat Shalat Nabi", karena selama ini mereka tidak sadar akan kesalahannya. Tata cara shalat mereka masih seperti yang mereka peroleh sejak kecil.

Ketahuilah, bahwa arah jari-jari kaki ketika berdiri dalam shalat adalah menghadap kiblat! Pada saat takbiratul ikhram, telapak tangan juga diarahkan ke kiblat. Inilah yang dicontohkan oleh Nabi SAW (lihat haditsnya dalam buku). Coba kita perhatikan, berapa banyak kira-kira orang yang masih keliru dalam hal ini (jari kaki menghadap serong kiri & kanan, dan telapak tangan tidak ke arah kiblat)? Ternyata masih sangat banyak orang yang keliru, bukan?

Waspadalah, shalat adalah perkara pertama yang dihisab di hari kebangkitan! "Barangsiapa yang baik (diterima) shalatnya, maka baik (diterima) pula segala malan yang lain, dan barangsiapa yang rusak (ditolak) shalatnya, maka rusak (ditolak) pula segala amalan lainnya" (HR Thabarani)
.
Apakah cara shalat anda sudah dikalibrasi (dibandingkan) dengan shalat Nabi? Bagaimana kalau shalat anda ditolak karena tidak pernah belajar Shalat Nabi?

Wassalamu 'alaikum .....

Doa Memohon Perlindungan dan Keselamatan

”Ya Allah sesungguhnya aku berlindung ke padaMu dari semua binatang yang Engkau adalah pengendalinya . Sesungguhnya Tuhanku berada di atas jalan yang lurus.”

Dahsyatnya Shalat Berjamaah

Assalamu 'alaikum ...

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
“Shalat berjamaah pahalanya lebih besar dibandingsendirian terpaut 25 derajat, baik di pasar ataupun dirumah, yang demikian itu karena seseorang ketika berwudhu dengan sempurna, lalu berangkat ke masjid dengan satu tujuan (shalat), maka setiap langkahnya dinaikkan satu derajat dan diampuni satu dosanya hingga menginjak pintu masjid, maka sesudah di dalam masjid, dia dicatat melakukan shalat selama menunggu shalat, dan didoakan oleh malaikat selama berada di majlis shalatnya.

Adapun doa malaikat sbb: Ya Allah, ampunilah dia,maafkanlah dan kasihanilah ia sepanjang tidak menyakiti dan sebelum berhadats di majlis itu” (HR Bukhari – Muslim).

Maksud hadits tersebut adalah:
> Pahala shalat berjamaah di masjid lebih tinggi 25 derajat (untuk Dhuhur &Ashar) dalam riwayat lain 27 derajat (untuk shalat lainnya).

> Hendaknya berwudhu di rumah, sebelum berangkat ke masjid,karena jika keluar rumah sudah dalam keadaan suci (sudah berwudhu), makasetiap langkah menuju masjid, akan ditingkatkan satu derajat dan diampuni satu dosa

> Hendaknya datang ke masjid lebih awal (jangan menunggu iqamat), karena selama menunggu waktu iqamat, diberi pahala seperti mengerjakan shalat

> Didoakan oleh malaikat, agar mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah

Begitu dahsyatnya keistimewaan shalat berjamaah, betapa ruginya orang yang meninggalkan shalat berjamaah di masjid.  

Ayo shalat berjamaah di masjid!

Wassalamu 'alaikum .....

Perintah Shalat Berjamaah dan Terkabulnya Doa

Assalamu 'alaikum .....

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku” (QS Al Baqarah:43).

Rasulullah SAW bersabda: “Jika kamu mendengar suara adzan, maka penuhilah panggilan Allah itu” (HRThabrani).

Dalam Al Baqarah 43 secara jelas Allah memerintahkan pada hamba-Nya agar ruku beserta orang-orang yang ruku (shalat berjamaah). Demikian juga Rasulullah SAW dalam hadits di atas, memerintahkan ummatnya agar memenuhi panggilan adzan (shalat berjamaah di masjid).

Shalat berjamaah adalah perintah Allah dan seruan Rasul-Nya. Adakah kita
sudah menjadi hamba yang taat dan menjadi ummat yang baik?

Jika direktur anda memberi perintah untuk mengerjakan sesuatu, apakah anda juga mengabaikannya? Coba bayangkan, jika direktur anda memberi perintah sampai lima kali sehari dan anda selalu mengabaikannya. Pantaskah anda mengajukan permohonan naik gaji? Beranikah anda mengajukan naik jabatan? Bahkan anda mengabaikan perintah itu bukan hanya hari ini… Anda sudah berpuluh-puluh tahun mengabaikannya.

Mengabaikan perintah shalat berjamaah,yang setiap hari anda dengar lima kali. Lalu, apakah anda tidak malu mengajukan permohonan pada Allah agar dilimpahkan rizki? Mengapa anda tebal muka ingin selalu doa-doanya dikabulkan Allah?

Ingat, Allah mengabulkan doa hamba yang memenuhi perintah-Nya.
“Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,maka hendaklah mereka itu memenuhi perintah-Ku”(Al Baqarah:186)

Wassalamu 'alaikum .....